Minggu, 12 April 2015

RETAILER DAN GROSIR


A.    Usaha Eceran (Retailer)
Usaha eceran (retailer) adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, bukan penggunaan bisnis. Pengecer atau toko eceran adalah usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari penjual eceran.Organisasi apapun yang melakukan penjualan jenis ini, bak produsen, grosir, atau pengecer melakukan usaha eceran. Tidak masalah bagaimana barang atau jasa itu dijual (melalui orang, surat, telefon, atau mesin penjual) atau dimana dijualnya (di toko, di pinggir jalan, atau dirumah konsumen).
Perdagangan Eceran (Retailing) termasuk semua aktivitas dalam menjual barang atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi dan non-bisnis. Pengecer (retailer) atau toko eceran (retail store) adalah semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran.
Perkembangan Lingkungan Eceran
1.    Bentuk dan Kombinasi Eceran Baru
Contoh: Loblaw’s Supermarkets  yang menambahkan klub kebugaran di toko. 
2.    Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
Contoh: department store yang harus bersaing dengan jenis toko berbeda seperti toko  diskon dan ruang pamer katalog karena memiliki konsumen yang sama dengan menjual jenis barang yang sama.
Keputusan Pemasaran
a. Pasar Sasaran
Sebelum pengecer mendefinisikan dan menentukan profil pasar sasaran, pengecer tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk, dekorasi toko, pesan dan media iklan.   
b. Pilihan Produk
Sebelum pengecer mendefinisikan dan menentukan profil pasar sasaran, pengecer tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk, dekorasi toko, pesan dan media iklan.   
c. Pengadaan Barang 
    •Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber barang,
      kebijakan dan praktik.  
    •Pengecer dengan cepat meningkatkan keterampilan dalam meramalkan permintaan, pemilihan
      barang, pengendalian stok, alokasi ruang dan tampilan. 
Contoh: Trader Joe’s memiliki jaringan pengadaan barang internasional yang dapat meluncurkan produk baru sepanjang waktu dan memastikan tidak ada barang tak populer bertahan lama dalam toko.  
d. Harga 
Pengecer harus memperhatikan taktik penetapan harga.
Contoh: WalMart  mengabaikan “penetapan harga obral” dan lebih menyukai “penetapan harga rendah setiap hari” (ELDP).  
e. Jasa 
Bauran jasa yang dapat diberikan antara lain:
    •Layanan prapembelian, mencakup menerima telepon dan pesan melalui surat, iklan, dll.
    •Layanan pascapembelian, mencakup pengiriman, pembungkusan hadiah, pengukiran nama, dll.  
    •Layanan tambahan, mencakup informasi umum, tempat parkir, toilet, kredit, dll. 
f. Atmosfer Toko
Yakni elemen lain dalam melengkapi toko. 
Contoh: Toko SonyStyle menggunakan aroma jeruk mandarin dan sedikit vanilla yang dirancang khusus.
g. Kegiatan dan Pengalaman Toko 
Pertumbuhan e-commerce memaksa pengecer tradisional merespon dengan membangun atmosfer berbeda, termasuk menciptakan hiburan dalam toko.
Contoh: Victoria’s secret menggunakan konsep  “teater eceran” sehingga  pelanggan merasa berada dalam suasana di novel romantis.
h. Komunikasi 
    Yakni dapat dilakukan melalui :
     •Pemasangan iklan
     •Penjualan khusus
     •Penerbitan kupon diskon
     •Hingga program penghargaan kepada konsumen yang paling sering berbelanja, dll. 
i. Keputusan Lokasi 
    Pengecer dapat menempatkan toko-tokonya di lokasi:
     •Pusat Kawasan Bisnis
     •Pusat Belanja Regional
     •Pusat Perbelanjaan Setempat 
     •Jalur Belanja
     •Lokasi di dalam sebuah toko yang lebih besar 
Contoh: Dunkin Donuts menempatkan unit baru dan ruangan khusus pada toko atau pusat kegiatan lebih besar seperti bandara udara atau sekolah. 

B.     Perdagangan Grosir 
Yakni mencakup semua kegiatan dalam penjualan barang atau jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis.
Perbedaan pedagang grosir dengan pengecer:
1.    Pedagang Grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer dan lokasi
2.    Transaksi grosir lebih besar dari eceran 
3.    Pemerintah menangani pedagang grosir dan eceran dengan cara berbeda berdasarkan peraturan hukum dan pajak. 
•Jenis Pedagang Grosir Utama
1.    Pedagang Grosir 
2.    Pedagang Grosir Layanan Penuh 
3.    Pedagang Grosir Layanan Terbatas 
4.    Pialang dan Agen 
5.    Cabang dan Kantor Produsen serta Pengecer 
6.    Pedagang Grosir Khusus 
•Pedagang grosir efisien dalam melaksanakan fungsi: 
1.    Penjualan dan Promosi 
2.    Pembelian dan pembentukan pilihan barang 
3.    Pemecah jumlah besar
4.    Pergudangan 
5.    Transportasi 
6.    Pembiayaan 
7.    Penanggungan Risiko 
8.    Informasi  Pasar 
Tren dalam Perdagangan Grosir
Empat cara memperkuat hubungan pedagang grosir dengan produsen:
1. Mengusahakan kesepakatan yang jelas dengan produsen tentang fungsi yang diharapkan di saluran
    pemasaran 
2. Mendapatkan gambaran kebutuhan produsen dengan mengunjungi pabrik 
3. Memenuhi komitmen ke produsen dengan memenuhi sasaran volume, membayar tagihan tepat
    waktu, dll.
4. Mengidentifikasi dan menawarkan layanan bernilai tambah untuk membantu pemasok 
    Contoh: W.W Grainger, perusahaan pemasok produk pemeliharaan fasilitas yang dibantu lebih
    dari 1.300 produsen untuk menawarkan pada pelanggan lebih dari 800.000 persediaan dan suku

    cadang perbaikan secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar